You Are The CEO In Your Life

Kamu adalah CEO dalam hidupmu.
Itu sebuah keharusan, jangan serahkan hidupmu pada orang lain.

Apa tugas CEO yang utama?

  1. Menentukan visi misi
    Sebagai CEO in your life, kita tentu harus mampu menentukan arah dengan jelas hidup ini mau kemana?
    Apa tujuan hidup kita?
    Apa yang ingin dicapai, kapan akan dicapai?
    Dengan demikian hidup kita yang hanya sekali ini waktunya tidak terbuang percuma dan sia sia. Melakukan sesuatu yang tidak ada kaitannya dengan tujuan yang kita inginkan adalah sebuah pemborosan luar biasa. Apakah kita sudah punya visi (mimpi) sesuatu yang akan kita raih? Apa? Kapan? Jika belum, segera make it.
  2. Perencanaan
    Tugas utama berikutnya seorang CEO adalah melakukan perencanaan, yaitu menetapkan semua hal yang harus dilakukan sebagai langkah bagaimana tujuan dan mimpi akan diraih. Langkah tahapan yang merupakan milestone atau anak tangga menuju puncak yang diinginkan. Tentu, apa yang dituangkan dalam rencana adalah sesuatu yang hanya berkaitan dengan tujuan, jangan sampai mimpinya apa dan bagaimana yang direncanakan dilakukan tidaklah berkaitan. Misalnya mimpi menjadi youtuber namun yang dilakukan 5x seminggu bermain sepakbola. Gak nyambung! Perencanaan ini di dalamnya termasuk berapa budget/anggaran yang dibutuhkan, dan resource apa saja yang dibutuhkan, darimana budget dan resource itu didapatkan, ketrampilam dan kompetensi apa yang diperlukan, dan penyesuaian cukup – tidaknya antara budget vs rencana vs waktu yang ditetapkan. Misalnya kompetensi apa yang dibutuhkan, apakah akan di dapat dengan membaca buku/training/kuliah/workshop dll.
  3. Eksekusi rencana
    Ini adalah inti kemampuan seorang CEO, kemampuan make it happen, melakukan eksekusi dengan disiplin dari rencana yang telah ditetapkan. Langkah pertama dimulai dari mana, lalu mengatur, dan melakukan pengawasan setiap gerak sehingga searah efektif efisien menuju tujuan. Kemampuan mengatur ini penting sekali karena menyangkut melakukan prioritas, mana yang dikerjakan dahulu dan mana yang berikutnya, prinsip 20/80, prinsip pareto, dll. Karena kita semua sebagai manusia mempunyai kesamaan yaitu waktu 24 jam dalam sehari, tidak ada yang lebih dan tidak ada yang kurang. Persoalannya, kemampuan mengorganisasi dan mengeksekusi inilah yang akan menjadi pembeda mengapa ada manusia yang mampu mengerjakan dan meraih lebih banyak dibanding manusia lainnya. Yang jelas, tanpa eksekusi yang jitu, itu ibarat punya keinginan namun tidak ada gerakan, punya tujuan namun tidak berjalan mendekatinya.
    Punya sebuah mimpi lalu tidak ada yang dilakukan, hanya bermalas-malasan dan hanya berharap terjadi keajaiban. It’s impossible Bung!
    Disiplin kerja dan usaha adalah jembatan penghubung antara mimpi dan kenyataan.
  4. Melakukan evalusi dan langkah perbaikan
    Termasuk berani meMECAT orang. Kemampuan CEO berikutnya tentu melakukan evaluasi, menemukan akar masalah yang tepat, dan melakukan tindakan perbaikan. Termasuk didalamnya mengambil tindakan pada hal hal yang tidak efisien dan dimana terjadinya kebocoran, yang menghambat kita mencapai tujuan. Ini tantangan yang tidak semua orang ternyata mampu, entah pertimbangan apa, yang jika tidak efisien itu menyangkut performance orang, sering terjadi karena alasan kemanusiaan, alasan ini itu, tidak mampu memecat orang itu, padahal jelas-jelas ia tidak bekerja seperti yang diharapkan bahkan merusak ritme kerja dan melakukan pemborosan yang menhambat menuju tujuan.
    Dalam kaitannya CEO in life, secara periodik kita harus selalu mengevaluasi apa yang telah kita lakukan, apakah terjadi pemborosan baik resource maupun waktu, kita harus berani memecat pemborosan itu, misalnya:
    Kita berani memecat bermain media social dalam hidup apalagi saat jam kerja efektif, Berani memecat waktu nonton TV berjam jam, Berani memecat debat dan nyinyir tak berkesudahan di medsos, Berani memecat waktu kongkow yang tidak bermanfaat.
    Apakah anda sudah mengevaluasi waktu tidak efektif anda? Jika sudah menemukan, beranikah anda memecatnya? Jika anda tidak mampu melakukannya dalam hidup anda sendiri, jangan harap anda mampu menjadi seorang CEO dalam sebuah organisasi.

Dan terakhir, tugas CEO dalam hidup adalah jangan lupa tersenyum dan bahagia. Bahagia baik dalam prosesnya maupun ketika mencapai tujuan tujuan mislestonenya, dan tentu ketika mimpi utamanya tercapai. Mari menyeruput menikmati secangkir kopi sebelum memecat waktu waktu tidak efisien dalam hidup kita.

Jakarta, 1 November 2019 @18.30

Didik Fotunadi
W447

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *