Life Will Never Be The Same Again

Hidup tidak akan pernah sama lagi, setelah COVID-19

Oleh Didik Fotunadi

Dunia berubah dengan cepat, sadar atau tidak sadar.
Apalagi sekarang sedang terjadi pandemic COVID-19,
Tentu situasi harus jaga jarak, School From Home, Work From Home, PSBB, sedikit banyak telah dan sedang serta akan mengobrak abrik tatanan yang ada menuju tatanan baru.
Sebuah tatanan baru yang akan menjadi sebuah kenormalan baru
Itu mengapa, saya katakan hidup tidak akan pernah sama lagi

Dunia mengalamai percepatan perubahan
Era minyak, era mall, era pabrik, akan berkurang drastis, bahkan menuju suatu hari bisa lenyap dan punah. Sementara era app, online, e-money, e-learning, e-system, e-fin, virtual, dll sudah dan sedang dipercepat kita masuki.

Hampir semua aktifitas apapun akan berbasis teknologi, berbasis online, cash less, semua berbasis pada laptop (dunia yang dilipat – meminjam istilah Pak Asharf Amir) dan hand-phone (dunia dalam genggaman)

Tahun 2017, ketika pertama kali masuk toll dengan menggunakan e-toll, disitu terjadi ribuan pekerja penjaga gerbang tol terkena PHK, ketika e-banking muncul, disitu para CS bank mengalami penurunan jumlah yang signifikan. Lalu bermunculanlah e-money, gopay, dana, link, OVO, go-food, tokopedia, bukalapak, sophee, Halodoc, Alodoc, dll.

Sekitar Tahun 2015-2016 ada demo besar penolakan kehadiran OJOL, namun tidak sampai 1 tahun, para penolak itu menjelma menjadi OJOL. Tahun 2017 terjadi aksi protes taksi biru, mereka menolak taksi online, dan terbukti mereka tak mampu menahan perubahan dunia tersebut, bahkan sebagian (cukup besar) driver taksi biru berubah menjadi driver taksi online.

Dengan kemunculan OVO, Dana, Link, Go-pay, maka uang cash makin tersirngkir dan pasrah menunggu waktu masuk museum karena tak mampu mengikuti perkembanga zaman, apalagi sekarang uang cash dicurigai menjadi salah satu media penularan covid-19, tentu ini menjadi percepatan cash-less.

Tapi sebenarnya

Sistem go-food, go-jek, go-send, grab, e-money, OVO, dana, Alodoc, halodoc, Go-pay telah tanpa sadar menyelamatkan negeri kita

Coba, bayangkan? Coba sekali lagi bayangkan ….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *