Secara pribadi, saya sebenarnya gentar menghadapi dunia ke depannya, kegentaran ini bukan pada kemajuan teknologinya, tapi bagaimana jika teknologi tersebut dikuasai oleh orang yang tidak berintegritas? manusa yang tidak tahan godaan untuk menggunakannya demi kepentingan pribadi dan golongannya?
Indonesia sudah menetapkan Visi Negeri di 2045 yang dilaunching Presiden Joko Widodo pada tahun 2019 kemarin, Visi ini diterjemahkan ke dalam 4 pilar persiapan yang harus dilakukan supaya bonus demografi menjadi sebuah wujud kekuatan, bukan justru menjadi beban.
Dan tentu kita semua tahu, dalam masa persiapan menuju visi negeri 2045 ini, kita diguncang adanya pandemik yang meluluhlantakan sistem, ekonomi, wisata, transportasi, pendidikan, dan semua yang tertata sebelumnya…
Namun demikian, sebenarnya ada beberapa disrupsi besar yang terjadi diantara tahun 2010 – 2020 an. antara lain:
• Munculnya market place dan transaksi / jual beli secara online
• Munculnya alat transportasi online
Dimana keduanya melahirkan beberapa pengusaha besar baru baik di dunia maupun di level Nasional, yang tak terpikir sebelumnya, misal: ada bukalapak, gojek, grab, traveloka, tokopedia,
Tentu kemunculan mereka telah dan sedang menggerus atau mengganti para leader business yang sedang eksis sebelumnya, business retail, taksi biru, mall, dll yang dipaksa untuk menyesuaikan diri
Dalam kondisi demikian, dan saat bersamaan ada kondisi munculnya bonus demografi di negeri ini, yaitu lebih dari 52% penduduk Indonesia akan segera berusia produktif, artinya masa produktif, punya rekening, dll. Hal ini akan menjadi modal penting dalam menggenjot perekonomian negeri sehingga diperkirakan ekonomi Indonesia akan berada no 4 atau 5 dunia pada tahun 2045?
Apakah hal itu akan terjadi?
Apakah kita akan menjadi salah satu raksasa dunia?
Tentu mungkin, namun ini tergantung kualitas SDM nya, dan kualitas SDM tengantung pada jalannya pendidikannya saat ini.
Kita harus jujur kondisi pendidikan, kualitas pendidikan di negeri ini ketinggalan di belakang?
mengacu pada hasil PISA (Programme for International Student Assessment) 2018 yang diikuti 79 negara, Indonesia mempunyai nilai 371 dan menempati peringkat 74 dari 79 negara peserta.
Nah, di saat kita melangkah menuju ke sana, tiba-tiba dihantam pandemic yang meluluh lantakkan semua sendi kehidupan, terutama ekonomi, dan tek terkecuali pendidikan
Dalam hearing ke VI pemilu IA ITB 2021 minggu lalu, Sabtu, 20 Maret 2021, Mas Gita Viryawan menyampaikan pandanganya tentang 5 inovasi penting yang membawa umat manusia ke posisi lebih baik di masa depan,
5 inovasi ini sudah dan akan menjadi disruptif baru secara berkesinambungan dan menjadi penentu negeri dalam beberapa tahun mendatang.
5 bidang inovasi ini yang akan terus merubah tatanan dunia ini adalah sebagai berikut:
- Blockchain, teknologi dalam tatanan baru manusia dalam bertransaksi, dimana dalam prosesnya akan makin lebih transparansi, desentraslisasi, terekam dengan baik, dan accountabilitas jelas serta termonitor, dalam transaksi apapun.
- Genome sequencing, – rekayasa genetika, di dalam sel tubuh ada informasi encyclopedia, 21-24 ribu genome dengan kode C-A-G-T, dan saat ini kemampuan manusia sudah pada titik cut dan paste, pengeditan, rekanaya genetika, apa artinya?
Artinya manusia sudah mampu menyusun generika manusia baru yang dilahirkan sesuai yang direncakan, artinya akan memilih kelahiran manusia baru yang lebih pinter, lebih cerdas, lebih sempurna, sehat, bisa bernapas lebih lama, berumur lebih banyak, punya tubuh yang ideal, dll. Tentu ini akan mendisrupsi eksistensi manusia itu sendiri, walau masih dalam skala laboratoriu,, tentu tata kelola dan aturan harus dibuat, terutama tanggungjawab moralnya. supaya tidak digunakan untuk tujuan kehancuran dan serakah berkuasa, satu menerkam manusia lainnya. - AI – Artificial Intelligence, bahwa saat inipun kecenderungan segala sesuatu dibuat specific, khusus, customize, dan terarah per individu.
- Robotik, ini lebih jauh dari automatization yang juga akan terus berkontribusi dalam merubah tata cara kehidupan manusia..
- Energy storage: energy tenaga surya, lebih ramah lingkungan, lebih murah, dan sekitar 10-20 tahun ke depan akan menjadi pengganti era energi fosil yang segera berakhir.
Dunia yang sudah terguncang akan pesatnya perkembangan teknologi dalam 10 tahun terakhir, ditambah hantaman oleh Pandemik Corona, dan ke depannya akan terus dibuat dan terbelalak oleh munculnya potensi disruption kehidupan manusida yang dipicu pada kemajuan 5 bidang di atas.
Kita akan ditinggalkan
Jika kita tak mampu mengikuti dan memegang kendali perkembangan zaman.
dan itu kuncinya di bonus demografi
dan bonus demografi kuncinya di pendidikan dan penyiapan SDM
ini pekerjaan raksasa Bung!
Kalau tidak,
negeri ini akan menjadi beban
penonton,
dan obyek pasar semua produk yang tak kita kuasai.
Semoga hal ini tidak terjadi
semoga Visi Negeri 2045 terwujud
mari kita berjuang !
Didik Fotunadi
W541