(catatan kecil karena saking banyaknya persoalan yang berseliwean di timeline)
Tidak mau ada persoalan?
Tidak mau punya masalah berat?
Tidak mau stress?
Tidak mau tertekan?
Tidak mau berdialektika?
Tidak mau disalahkan?
Tidak mau menghadapi risiko terencana?
Jadilah manusia rata-rata,
Jadilah biasa biasa saja
Sudah menjadi hukum alam, bahwa tidak ada kesuksesan yang layak dicatat tanpa melalui sebuah proses yang beresiko cukup.
Atau saya katakan, “Tidak ada sukses tanpa berani ambil risiko”.
kata pepatah, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa.
Sukses adalah kumpulan kegagalan yang diambil lesson learn-nya
kumpulan kegagalan, kumpulan banyak jatuh, bangkit, jatuh, bangkit, jatuh, demikian seterusnya berulang-ulang
Ibarat jatuh, sebenarnya ada 2 jenis jatuh ,,,
- Jatuh ke belakang
- Jatuh ke depan
Apa itu jatuh ke belakang?
Secara filosofi, jatuh ke belakang adalah jatuh yang tanpa kita ambil pembelajaran, dan secara fisik, jatuh ke belakang itu sebuah kemunduran, karena setahap lebih menjauh dari tujuan.
Apa beda antara jatuh ke belakang dan jatuh ke depan?
Jatuh ke depan tentu beda dengan jatuh ke belakang,
Secara filosofi, jatuh ke depan adalah jatuh yang kita bisa ambil lesson learnnya dan dijadikan pijakan baru dalam langkah berikutnya.
Jatuh ke depan itu membuat kemajuan
Dan arti secara harfiahpun jatuh ke depan itu setahap lebih mendekati tujuan
Beda sekali dengan jatuh ke belakang yang setahap menjauh dari impian
Bagi saya, orang gagal itu bukan cuma sekadar gagal dan menyerah, tapi orang gagal itu termasuk orang yang gagal mengambil lesson learn dari kejatuhannya dan tidak menggunakan lesson learn itu menjadi pijakan langkah ke depannya.
jika tidak mau jatuh, ya jangan melangkah…
jika kamu tidak mau ada penghinaan,
tidak mau ada tantangan,
tidak mau ada persoalan
tidak banyak gelomnbang dan hantaman
jadilah biasa-biasa saja
jadilah normal-normal saja
jadilah rata-rata
Karena memang lebih mudah untuk menjadi tidak sukses
di banding menjadi sukses
Memang perlu keberanian untuk berbeda
Butuh keberanian untuk menghadapi tantangan,
perlu keberanian jika kita mau di atas rata-rata
perlu keberanian untuk out ot the box,
perlu keberanian untuk membuat sejarah baru
jika kita tidak punya passion akan tujuan,
proses akan mengecilkan hati kita,
proses akan mengkerdilkan jiwa kita,
kecuali mental kita adalah mental baja
tahan banting dan tahan menderita.
Kita boleh memilih
Memilih berani mengambil risiko
Atau memilih menghindari risiko
Berani menghadapi tantangan
Atau mau hidup tenang tenang saja
Memilih jadi hebat
Atau jadi biasa
Hebat atau biasa
Sukses atau gagal
Ternyata bukan nasib
Tapi sebuah pilihan
Dan kuncinya
BERANI mengambil tantangan
Bandung, 17 Maret 2021
10.27
Didik Fotunadi
W538