Renungan akhir Desember 2004

Sebelas tahun sudah kutinggalkan halaman SMA, lima tahun setengah aku meninggalkan kampus, dan empat tahun setengah sudah kutinggalkan Bumi Ganesha B23… dan agaknya bau pemikiran dan keringatku belum hilang benar dari pojok-pojok ruang, dari kegaduhan asrama, dari asap rokok, dari teriakan histeris, dan dari sudut-sudut kampus, sebagian bahkan masih mengingatku lengkap dengan seluruh kujur tubuhku yang penuh coretan-coretan pemikiran. Kadang muncul perasaan rindu pada riak dan teriak anak-anak muda di jalanan. Aku masih terlalu muda untuk seorang yg mau berkarya. Namun, saat ini sudah tanggal 31 December dalam dekap dan rengkuhan tahun 2003, aku sudah 30 tahun dan kerut wajahku sudah bertambah satu.

Tidakkah aku kurang bersabar…. bahwa nyatanya aku hanya baru bisa merintis sebuah jalan, dengan platform masa depan seni, ilmu, keluarga, bangsa, dan negara .

“Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kita berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kita tetap akan berubah menjadi dua puluh tahun. Bila aku berusia tiga puluh tahun dan tinggal di tempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi tiga puluh satu tahun. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat.

Ternyata dari dulu, sejak aku belajar membaca sampai aku menamatkan sarjana teknik, bahwa yg namanya ragu, yakin, adalah dua sisi bandul yg bergerak terus-menerus tanpa merasa lelah. Meragukan sesuatu hal membutuhkan meyakini suatu hal, demikian juga sebaliknya.

SELAMAT TAHUN BARU 2004

Sukses selalu buat kawan-kawan.

G. Batu, PT INCO Soroako, 31 Desember  2004

Didik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *