Catatan Covid-19

12 Desember 2020

Pernah terjadi langkanya masker
Terbatasnya fasilitas kesehatan
Pilihan sulit antara covid dan ekonomi
Terbatasnya emosi dan psikologi masyarakat
Jahatnya dana covid-19 yang dikorupsi
Pelanggaran protocol yang makin marak
Kumpul-kumpul, demo, libur panjang, Pilkada …
Intinya ketidakdisiplinan rakyat

Meski semua khawatir terhadap Covid-19, pada kenyataannya banyak diantara kita, termasuk saya, tetap harus menjalankan aktivitas sehari-hari yang tentu bisa membuat kita tertular korona.
Menurut berita, warga Indonesia terekam lebih percaya diri menghadapi Covid-19 ketimbang orang Amerika Serikat dan negara lainnya.

Sehingga sampai hari ini kasus terkonfirmasi positif di Indonesia terus meningkat (walau sempat melandai di sekitar Oktober sampai awal November 2020), karena akhir-akhir ini orang yang tidak taat pada protokol kesehatan, tidak semakin sedikit tapi semakin banyak. Berdasarkan data yang direlease pemerintah, hingga kemarin kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia tembus 605.243 kasus dan menempatkan negara kita di urutan ke 20 di dunia.
Jumlah kasus terinfeksi aktif setelah di Oktober mulai datar dan menurun lalu kembali menanjak mulai pertengahan November dan terus menanjak mencapai 89.946 orang dalam perawatan aktif (artinya ada yang memerlukan fasilitas kesehatan dan ada yang isolasi mandiri) dan ini belum ada tanda-tanda mencapai puncak yang kemudian mendatar dan bahkan akan menjadi turun…

Pemerintah baik pusat maupun daerah wajib berjibaku memastikan fasilitas kesehatan untuk penanganan lonjakan ini.. mereka bertanggungjawab menjamin tidak ada pasien yang terlantar dan tidak tertampung karena jumlah yang demikian besar dan masih akan terus makin besar harus dirawat…
(saya mengambil napas panjang dengan rasa kawatir……)

Secara umum menurut saya dampak utama Covid-19 adalah sebagian masyarakat menjadi sakit karena terinfeksi covid, dan ini terasa sekali bukan hal yang jauh, tapi menimpa orang-orang yang kita kenal, sahabat sahabat kita, teman-teman dekat kita, bahkan keluarga kita.
Covid-19 itu nyata kawan, dan tidak memandang suku, jabatan, agama, dan keluarga
Selain sakit karena terinfeksi, covid-19 juga memaksa perubahan pada perilaku masyasrakat-pemerintah-dunia usaha, dan tentu ini membuat penurunan drastis produktifias kerja secara nasional.

Kinerja dengan sistem WFH dan WFO yang terbatas, tentu berdampak turunnya kinerja layanan pegawai pemerintah, produktitas sektor informal, dan penurunan produktifitas karyawan swasta dikarenakan perubahan drastis pada operasional negara, perubahan rakyat dalam menjalani hidup, dan operasional perusahaan, kecuali dalam bidang kesehatan dan logistik.
Untuk itu, dalam menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, semua perlu menangani dengan cepat, tepat, disiplin, dan efektif. Usaha menjaga produktifitas dengan sistem online, memberikan layanan dengan minim pertemuan, dan mengeksekusi pekerjaan dengan protocol.

Tidak ada pilihan lain.
Negara jangan sampai tumbang menangani ini
Pengusaha jangan sampai tutup terkena pukulan ini
Jangan lebih banyak rakyat yang sakit terinfeksi
Jadi, sekarang pertempuran itu ada di kita masing masing, di setiap individu.
Mau disiplin atau mau teledor

Apapun posisi dan peran kita, semua tetap harus bertahan beraktifitas untuk bisa terus makan.
Saya pribadi melihat, trend kenaikan dan memburuknya kasus covid-19 di negara kita tercinta ini tidak akan turun dengan tiba-tiba, kecuali ada perubahan masif dan mendasar perilaku masyarakat yang tentu harus dipicu oleh kebijakan pemerintah yang diterapkan dengan disiplin dan tindakan tegas bagi pelanggarnya.

Jangan patah negaraku
Mari bersama terus bertahan dan berjuang…
mari lakukan disiplin diri dengan target untuk mendukung melandaikan grafik grafik kasus covid-19 negeri kita ini

Opini saya,
kalaupun ada perubahan trend kasus, adalah usaha membuat grafik-grafik ini menjadi lebih landai atau menjadi datar…
Sambil menunggu vaksin disuntikan segera pada sekian ratus juta rakyat kita
Dan kita hidup dalam tatanan kenormalan yang lebih baru

Keep discipline, sehat, and tetap semangat!
Didik Fotunadi
w515

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *